SUARA PESANTREN | MOjokerto–Pesantren Islamic Center eLKISI Mojokerto menggelar ujian terbuka bedah buku di Auditorium Pesantren Elkisi.
Ujian karya tulis yang diikuti santri kelas XII Pesantren eLKISI ini berlangsung sejak Rabu (22/5) hingga kemarin (28/5).
Setiap sesi, santri diuji oleh dua penguji kompeten yang didatangkan dari luar pesantren. Di antara pengujinya bergelar doktor dari kampus negeri dan swasta. Termasuk, ada unsur profesional, perwakilan Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM) dan praktisi.
Kepala SMA eLKISI Mojokerto Gunanto Amintoko mengatakan, bedah buku tersebut diikuti seluruh santri kelas XII Pesantren eLKISI.
Menurutnya, ujian terbuka bedah buku ini bagian dari program literasi yang wajib diikuti para santri kelas XII, sekaligus sebagai syarat kelulusan dari pesantren.
Setiap peserta diberikan waktu mempresentasikan analisis di balik sebuah tulisan.
Meliputi tema, karakter, metode, hingga pesan moral yang disampaikan. Sedangkan para penguji, di dalamnya terdiri dari unsur akademisi dan profesional menilai presentasi berdasarkan kedalaman analisis, penyampaian, dan pemahaman terhadap materi, serta struktur penulisan.
’’Para peserta mempresentasikan hasil bedah buku di hadapan penguji dan hadirin yang turut menyaksikan langsung.
Tujuannya, untuk meningkatkan minat baca (literasi) serta kemampuan analisis kritis para santri,’’ ujarnya.
Usai menjalani tahap ujian, peserta diberikan waktu menyampaikan pesan dan kesan.
Salah satunya adalah Salsabila Putri. Dia mengaku bangga sekaligus terharu selama menempuh pendidikan di eLKISI, mampu menghasilkan karya sebuah buku. ”Ini buku pertama saya. Semoga buku ini bermanfaat,” ujarnya.
Penguji turut memberikan saran-masukan dan kritik pada semua peserta. Dengan harapan akan dijadikan sebagai bekal ke perguruan tinggi (PT) dan menulis buku-buku berikutnya.[]