SUARA PESANTREN | Depok–Ratusan santri pesantren tahfizh Madinatul Qur’an Depok pagi tadi melakukan long march dari lokasi pesantren di Jl. Al-Hidayah RW.02 kel. Jatimulya Cilodong menuju ke lokasi samping Alun-Alun Kota Depok di Kawasan GDC (Grand Depok City) yang berjarak sekitar 2 km.
Mereka melakukan aksi itu sebagai bentuk solidaritas terhadap negara dan rakyat Palestina yang terus dibombardir pasukan Zionist Israel, sehingga gugur lebih dari 40.000 syuhada dari warga sipil, dimana mayoritas anak-anak dan para wanita. Dan terakhir pada Rabo, 31 Juli 2024 kemarin, gugur sebagai syuhada Syekh Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang dibunuh agen Israel di kota Teheran Iran.
Aksi ini juga sebagai perwujudan dari seruan pimpinan MAPADI (Majelis Pesantren Ma’had Dakwah Indonesia) untuk melaksanakan Aksi Solidaritas Palestina dengan tema “Sport Solidarity Day” pada Sabtu 3 Agustus 2024 mulai pukul 06.00 – 09.00 WIT/WITA/WIB.
Pelaksanaan aksi dimulai dari pesantren masing-masing, dilanjutkan dengan keliling lingkungan pesantren dengan melibatkan seluruh stakeholder pesantren anggota MAPADI (Pimpinan, Management, Guru-guru, Musyrif-fah, Santri-wati, Karyawan, Pekerja dll) di pesantren MAPADI di seluruh wilayah Indonesia.
Aksi santri-santri Madinatul Quran Depok tadi dikawal dan dipimpin langsung oleh KH. Ghufron Hasan selaku pengasuh pesantren, juga Ust Agus Miftah Farid selaku kepala unit kepesantrenan, Ust Irpan Abdul Maulana, stafsus direktur pesantren, Ust Andi Batara Indra Praja selaku pimpinan SMA MQ, dan para musyrif.
Dalam orasinya mereka meneriakkan yel-tel “Free…free Palestine” lalu “Al-Aqso Bebaskan…” dan “Israel? Hancurkan!!” Ust Agus membakar semangat para santri dan pengurus OSPMQ untuk terus menggelorakan pembebasan dan kemerdekaan bagi Palestina.
Sedangkan Ust Andi Batara di hadapan para santri mengajak flasback bagaimana dulu di tahun 1945, negara Palestina termasuk bangsa pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, selain negara Mesir. Menurut Ust Andi, dulu terdapat sosok kaya raya dari Palestina bernama Ali Taheer yang beliau banyak membantu secara material bagi kemerdekaan Indonesia.
“Nah, kalau sekarang kita rakyat Indonesia mendukung perjuangan bagi kemerdekaan bangsa dan negara Palestina itu sudah sewajarnya, karena dulu Palestina juga banyak membantu bangsa Indonesia,” seru beliau berapi-api.
Selain para asatidz, tampil mengisi orasi adalah para santri sendiri. Sedikitnya ada dua santri yang berani tampil membakar semangat jihad rekan-rekannya sesama santri MQ. Bahkan mereka di tepi jalan sambil membentangkan spanduk “Madinatul Qur’an Bela Palestina..!!” mengajak kepada para setiap pengendara kendaraan dan pejalan kaki untuk juga turut mendukung kemerdekaan Palestina.
Aksi MAPADI bagi solidaritas Palestina dengan massa yang lebih besar hari ini dipusatkan di Jakarta, tepatnya di seputaran Monas atau Patung Kuda di kawasan Medan Merdeka Jakarta. Para pimpinan Ma’had Madinatul Qur’an Depok (Kampus Mekkah) beserta mahasantri dan mahasantriwatinya juga turut andil menyemarakkan aksi tersebut disana. (dz)