SUARA PESANTREN | Jakarta–Komunitas Alumni Gontor Putri Angkatan 2000 (La Raiba) menyelenggarakan Seminar yang bertajuk Perjuangan Kemanusiaan Menuju Kemerdekaan Palestina di Aula Al-Ghazali Darunnajah Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan. 16/12/2023.
Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan IKPM Jakarta (Ikatan Keluarga Pondok Pondok Modern), IKPM Banten, Universitas Darussalam Gontor, Universitas Darunnajah, Ponpes Darunnajah, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ponpes Modern Darun Na’im (DNY) Yapia Parung Bogor, JATTI (Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia) dan KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina).
Keynote speaker yaitu; KH. Bachtiar Nasir, Lc., MM-Ketua Pelaksana Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP). Pemateri seminar adalah Ida Susilowati MA.P.IR yang membawakan materi dengan judul Peran Masyarakat Internasional dalam Mendukung Kemerdekaan Palestina. Hadir pula Dr. Syarifah Gustiawati, M.EI menyampaikan materi yang berjudul Efektifitas BDS Dalam Mendukung Kemerdekaan Palestina.
Bachtiar Nasir, Lc., MM yang sekaligus sebagai Pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Islamic Center menyampaikan tentang peran perempuan dalam upaya membebaskan Baitul Maqdis. Peran tersebut yaitu; menyiapkan generasi Islam yang sholih dan heroik, melakukan Gerakan boikot dan menjelaskannya kepada anak-anak, menyuarakan permasalahan Baitul Maqdis, mendidik anak-anak agar mencintai Baitul Maqdis, menjalin komunikasi dengan Wanita Baitul Maqdis, jihad dengan harta, aktif mengikuti perkembangan informasi tentang Baitul Maqdis, ikut Gerakan solidaritas, menumbuhkan sikap optimisme akan kemenangan kaum muslimin, dan menjadi teladan dalam kebaikan.
Ida Susilowati MA.P.IR yang sekaligus sebagai Dosen Hubungan Internasional UNIDA Gontor menyampaikan beberapa peran yang bisa dilakukan oleh Masyarakat Internasional diantaranya adalah; 1) Jihad Politik: membuat kebijakan publik dan sosialisasi politik terkait nilai-nilai kemanusiaan maupun hak sebuah bangsa untuk merdeka; 2) Jihad Ekonomi: melalui upaya boikot produk-produk Israel dan negara pendukungnya, dls; 3) Jihad Sosial: kampanye di masyarakat terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina; 4) Jihad Pendidikan dapat dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan sekolah dengan memahamkan realita konflik yang terjadi di Gaza; 5) Jihad Teknologi, diantaranya melalui counter-hack akun peretas, perlawanan terhadap para buzzer, termasuk salah satu fenomena yang muncul saat ini adalah ‘Gerakan Julid fi SabililLah’.
Dr. Syarifah Gustiawati M.EI yang juga sebagai Dosen Ekonomi Syariah Universitas Ibn Khaldun Bogor menyampaikan bahwa Gerakan BDS (boikot, divestasi dan sanksi) selaras dengan fatwa MUI no 83 tahun 2023 yang telah diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia terkait dengan hukum dukungan perjuangan Palestina terhadap agresi Israel hukumnya wajib. Dengan adanya fatwa tersebut dihimbau kepada masyarakat muslim di Indonesia untuk menghentikan trans Gerakan dan membeli atau berurusan dengan perusahaan yang terbukti terafiliasi dan mendukung Israel serta tindakan kejahatannya.
Gerakan BDS ini memiliki target tidak hanya mengarah pada produk dan jasa, tetapi juga mengarah kepada sosial, budaya, ekonomi dan politik. Sehingga dampak positif dari gerakan ini adalah adanya dukungan atas perjuangan Palestina secara global karena disadari bahwa solidaritas Palestina mustahil membuahkan hasil maksimal apabila berjalan sendiri-sendiri.
Pada akhir acara seminar, diadakan pula penggalangan dana kemanusiaan. Acara seminar dengan peserta lintas marhalah, simpatisan Gontor, Mahasiswa-Mahasiswi dari universitas sponsor dan masyarakat umum ini, alhamdulilah, dengan izin Allah, terkumpul donasi sebesar 16.040.000 yang langsung diserahkan melalui lembaga KNRP. [rojink]