SUARA PESANTREN | Lumajang–Ittihadul Mutakhorijin Al Falah Ploso (IMAP), yang merupakan komunitas alumni Pesantren Al Falah Ploso Koordinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Lumajang, telah menyelenggarakan acara bahtsul masail sebagai bagian dari rangkaian perayaan menjelang peringatan 1 Abad Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri. Acara ini berlangsung pada Kamis, 19 September 2024.
Sesi bahtsul masail ini dihelat di Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an, yang terletak di Kelurahan Citrodiwangsan, Lumajang. Acara ini dihadiri oleh 47 delegasi dari berbagai pesantren, serta sejumlah perkumpulan alumni pesantren yang ada di wilayah Lumajang.
M. Imron Hamzah, selaku panitia, menyatakan bahwa kegiatan tersebut berlangsung dengan meriah dan mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta. Meskipun diskusi yang berlangsung berkaitan dengan tema ilmu, suasana bahtsul masail tetap hidup dengan nuansa ceria dan penuh humor khas santri.
“Sebenarnya yang kita undang ada 50 delegasi, tapi alhamdulillah yang datang 47 delegasi sudah luar biasa. Per delegasi rata-rata yang datang 2 orang, jadi ini sekitar ada 130 orang yang hadir. Suasana sangat hidup, saling adu argumen namun tetap mengedepankan akhlak,” ungkapnya.
Ia menambahkan, hal yang dibahas seputar permasalahan ringan seperti hukum shalat orang yang tiba-tiba dipegang atau disandari atau dinaiki balita yang memakai pampers yang mungkin pampers yang dipakai telah najis akibat kencing si balita.
“Selain itu, yang dibahas adalah mengenai mengadakan atau hadir di majelis shalawat yang di dalamnya biasanya terjadi hal-hal maksiat seperti campur baurnya laki-laki dan perempuan, joget yang keterlaluan, bahkan ada juga yang dibuat minum minuman keras oleh oknum jamaah,” imbuhnya.
Dirinya mengungkapkan, meskipun acara ini diadakan dalam rangka memeriahkan 1 Abad Pesantren Al Falah Ploso, namun melihat antusias peserta yang hadir, dirinya bersama alumni pesantren lain ke depan ingin mengadakan acara serupa setiap tahun atau dua kali dalam satu tahun. Sehingga acara ini bisa diadakan secara bergantian oleh para alumnipesantren Lirboyo, Sarang, Sidogiri dan Assunniyyah Kencong.
“Agar silaturahim disertai diskusi ilmiah ini terus terjalin dan istiqamah, sehingga bisa terus menumbuhkan semangat mutola’ah. Serta musyawarah santri dan alumni bisa semakin terjalin kuat,” pungkasnya.[]