SUARA PESANTREN | Malang–Pada tanggal 13-14 Desember 2023, Rektor Universitas Darussalam Gontor bersama para wakil rektor, dan beberapa satuan kerja, seperti Perpustakaan, LPPM, LPPI, BSDM, BPM, Fakultas Kedokteran dan lain sebagianya mengadakan MoU dan sekaligus Benchmarking ke dua universitas terkemuka di Jawa Timur, yaitu Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dan Universtias Muhammadiyah Malang (UMM).
Acara dimulai di Universtas Brawijaya. Pada tanggal 13 Desember 2023, tepatnya jam 11.00 WIB rombongan UNIDA Gontor sampai ke Gedung Rektorat Universitas Brawijaya. Rektor disambut oleh Prof. Widodo, S.Si, MSi, Phd., Med. dan jajarannya di lantai 6 gedung rektorat. Acara dimulai dengan sambutan masing-masing rektor dan dimulai dari pihak tuan rumah yaitu Rektor Universitas Brawijaya.
Rektor menyampaikan bahwa saat ini universitasnya memiliki 70.000 mahasiswa, memiliki 18 fakultas, 221 program studi, yang terdiri dari jenjang vokasi, sarjana, magister, dokter, dan dokter spesialis. Selain itu, rektor juga menyatakan bahwa kerjasama antar universitas memang sangat diperlukan. UB misalnya perlu belajar dari pesantren tentang pendidikan karakter.
Sementara Rektor UNIDA Gontor dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNIDA Gontor adalah universitas pesantren yang didirikan pada tahun 1926 (bersamaan dengan berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor) dengan sistim yang sangat sederhana. Sepuluh tahun kemudian (1936), berkembang menjadi tingkat menengah yang disebut Kulliyat al-Muallimin al-Islamiyah (KMI).
Setelah 6 tahun ada upaya meningkatkan lagi menjadi perguruan tinggi atau pesantren tinggi yang disebut Underbow dan Bovenbow. Lalu, pada tahun 1963 cita-cita membangun universitas yang bermutu dan berarti dimulai dengan nama Perguruan Tinggi Darussalam (PTD).
Inilah yang kemudian secara perlahan-lahan dari tahun ke tahun berkembang menjadi Institut Pendidikan Darussalam (IPD), Institut Studi Islam Darussalam (ISID) dan akhirnya resmi sesuai dengan undang-undang dan peraturan institut ini berubah menjadi universitas dengan nama Universitas Darussalam Gontor.
Selama sambutanya, masing-masing rektor itu memperkenalan secara singkat masing-masing jajarannya. Acara dilanjut dengan sesi perfotoan bersama, bertukar vandel dan kemudian dilanjut dengan diskusi dan tukar pengalaman masing-masing satuan kerja. Demi efisiensi waktu, acara ini diadakan di satu tempat yang sama, sehingga para pimpinan satuan kerja tidak sempat melihat langsung ke lokasi masing-masing satuan kerja. Acara yang berlangsung dua jam lebih itu berakhir dengan jamuan makan siang.
Sedangkan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Malang berbeda sedikit. Rektor UNIDA Gontor Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi diterima oleh Prof. Dr. Fauzan pada tanggal 14 Desember 2023, tepat pukul 9.00 di sebuah hall khusus. Seperti di UB, acaranya adalah sambutan masing-masing rektor. Rektor UMM menyampaikan bahwa setelah acara ini diharapkan ada sesuatu yang di realisasikan dalam bentuk riset, pertukaran mahasiswa, seminar bersama dan lain sebagainya.
Sementara itu Rektor UNIDA menyampaikan profil singkat UNIDA Gontor, seperti yang telah disampaikan di UB. Namun, Rektor memberi ilustrasi sejarah hubungan antara Gontor dengan UMM sudah sangat erat.
Diantaranya, Prof. Malik Fajar mantan Rektor UMM, pada tahun 1980 sering menjadi penguji skripsi mahasiswa IPD. Selain itu Rektor UNIDA Gontor juga menyampaikan rasa terima kasihnya kerena telah diberi kesempatan untuk MoU dan benchmarking di UMM. Sebab UMM adalah universitas swasta yang berkembang sangat pesat, dengan tradisi risetnya yang sudah mandiri, unit-unit usahanya sudah mirip dengan Pondok Modern Gontor. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan vandel. [roji]