SUARA PESANTREN | Jember–Eco-pesantren merupakan program yang mengandalkan peran pesantren untuk melestarikan lingkungan melalui pendidikan lingkungan berbasis agama. Di Jember salah satu pesantren yang telah dinobatkan menjadi eco-pesantren tingkat kabupaten yakni Pesantren Jalaluddin Ar Rumi Jenggawah. Saat ini pesantren tersebut tengah diusulkan menjadi eco-pesantren di tingkat Provinsi Jawa Timur oleh Pemkab Jember.
Perwakilan Pesantren Jalaluddin Ar Rumi Jenggawah, Tajus Subqi, menceritakan, selama ini banyak sekali kegiatan eco-pesantren yang dilakukan oleh mereka. Seperti melakukan penghijauan dan pengelolaan sampah. Dalam penghijauan, mereka rutin melakukan penanaman. Baik penanaman pohon, bibit bunga, ataupun sayuran. “Tidak sekadar menanam saja, tetapi kami berprinsip bahwa apa yang kami tanam harus bisa memberikan manfaat,” ujarnya dilansir Radar Jember.
Misalnya, pada penanaman pohon mangga yang ada di sekitar ponpes. Tidak hanya menanam, setelah itu dibiarkan begitu saja. Tetapi, santri yang menanamnya juga bertanggung jawab terhadap perawatannya. Rata-rata tanaman yang ada di ponpes tersebut setiap harinya rutin dilakukan penyiraman dan pemupukan. “Sehingga nanti diharapkan buah dari pohon tersebut dapat maksimal dan bermanfaat secara ekonomi juga,” tutur dia sembari menyirami pohon mangga yang ada di sekitar ponpes.
Untuk pengelolaan sampah, mereka terus menanamkan kepada para santri untuk bisa memilah sampah yang bernilai jual dan tidak. Subqi menyebut bahwa menanamkan kesadaran para santri dalam mengelola sampah cukup berat. Perlu dilakukan pembiasaan setiap harinya. “Sampai pada akhirnya, mereka sadar dengan sendirinya, dan kebiasaan baik itu dapat mendarah daging di diri mereka,” ucapnya.
Selama ini santri sudah cukup baik dalam memilah sampah yang bernilai jual dan tidak. Hal itu dibuktikan dengan hasil yang mereka dapat dari pemilahan sampah. Sampah yang bernilai jual, seperti botol, mereka jual kembali dan hasil uangnya diberikan kepada pesantren untuk dijadikan dana pesantren. “Kami olah lagi, hasilnya kembali lagi kepada mereka,” terangnya.
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan sebuah investasi akhirat dan kebersihan merupakan bagian dari iman. Pesan itu yang selalu menjadi ajakan kepada para santri di pesantrennya. “Untuk itu, mari selalu cintai lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan kita. Semoga pesantren lainnya bisa menerapkan hal yang sama,” jelas dia.
Sejak November lalu, ponpes tersebut sudah dimintai laporan dari Pemkab Jember terkait pengelolaan sampah dan pengelolaan lingkungan di sana. “Saat ini menunggu penilaian di Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. [roji]