SUARA PESANTREN | Yogyakarta–Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Putri 1 Periode 1992-2015 Ahmad Hidayatullah Zarkasyi mengajak, para alumni Gontor untuk senantiasa bersyukur, meskipun berada di tengah ujian kehidupan.
Hal ini disampaikan dalam acara Reuni Akbar 17 Tahun Raziev Reinezhwa, Minggu (8/9), di Loman Park hotel, Yogyakarta.
“Di antara banyaknya ujian, nikmat Allah yang paling banyak kita terima,” tutur Hidayatullah di hadapan ratusan Alumni Gontor Putri angkatan 2007.
Ia mengingatkan bahwa segala kesulitan yang kita hadapi tetap harus dipandang dengan rasa syukur karena nikmat Allah yang tiada habisnya.
Mengawali pesan dengan penuh kehangatan, Hidayat mengatakan bahwa pertemuan ini adalah bagian dari rencana Allah.
“Sejak kalian lulus, saya tidak pernah mengucapkan wadaa’an (selamat tinggal), melainkan ilalliqo (sampai bertemu kembali). Hari ini, Allah mempertemukan kita lagi,” ujarnya, mengajak para alumni Pondok Modern Gontor Putri angkatan 2007 untuk merenungi makna kebersamaan yang diatur oleh kehendak Allah.
Hidayat juga menekankan pentingnya tanggung jawab kita terhadap orang-orang di sekitar.
“Orang di sekitar kita adalah tanggung jawab kita, demi menjaga izzatul Islam wal Muslimin, agar kelak kita bisa berkumpul bersama para shalihin di surga-Nya,” katanya.
Lebih jauh, ia mengajak untuk memperbanyak ibadah dan rasa syukur, serta menyadari bahwa segala keburukan bisa dihapus dengan kebaikan.
“Setiap orang pasti pernah terjatuh, namun bangkitlah kembali. Dari kegelapan menuju cahaya, minadzulumati ilannur. Allah tidak membebani hamba-Nya melampaui kemampuannya, la yukallifullahu nafsan illa wus’aha,” ungkapnya.
Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan, Hidayat mengingatkan bahwa kita harus menyerahkan segalanya kepada Allah, baik yang ringan maupun yang berat.
“Berbuatlah kebaikan dan berjasalah kepada orang lain,” ujarnya, menyemangati alumni untuk terus melakukan amal shaleh.
Kondisi hidup yang naik turun diinginkannya sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh tipu daya iblis.
“Ini adalah sumpahnya iblis ketika ditakdirkan menjadi penghuni neraka. Iblis meminta ditangguhkan sampai hari kiamat,” tuturnya.
Tausiyah ini menjadi pengingat kuat bahwa meskipun berbagai cobaan sering kali menghampiri, nikmat Allah tetap lebih besar. Hal ini juga merupakan wejangan yang disampaikan sebagai penguat bagi alumni 2007 dalam rangka acara Reuni Akbar 17 Tahun Raziev Reinezhwa.
Pada momen istimewa ini, Ketua Reuni Akbar 17 Tahun Raziev Reinezhwa Raden Roro Nurul Hidayati menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua teman-teman yang telah berpartisipasi dalam acara.
“Jazakumullah ahsanal jaza’ atas waktu, kesempatan, semangat, kontribusi, dan doa yang teman-teman berikan di reuni ini,” ungkap Roro.
Melalui reuni ini, Ia berharap agar acara tersebut dapat menjadi momen untuk menyegarkan hati, memberikan energi positif, dan mendorong semua untuk terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri masing-masing.
Tidak lupa, panitia juga menyampaikan permohonan maaf yang tulus. “Kami memohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan atau hal-hal yang mungkin tidak berkenan di hati teman-teman semua,” ujar Roro dengan penuh rasa rendah hati.
Semoga pertemuan ini menjadi awal dari hubungan yang lebih erat di masa mendatang, dan reuni selanjutnya bisa menjadi momen yang lebih berkesan dan penuh kebersamaan.[]