SUARA PESANTREN | Jakarta–Alumni Gontor Putra 2005 menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Cibubur, Jakarta. Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut dimanfaatkan para alumni untuk persiapan menyambut 100 tahun Gontor yang akan dilaksanakan pada 2026 mendatang.
Ketua Panitia Silatnas Gontor Putra 2005, Ismail Monte kepada Majalah Gontor menjelaskan, selain sebagai wadah berkumpul para alumni, Silatnas Gontor Putra 2005 Blitza juga merupakan momen untuk memeprsiapkan para alumni dalam berkontribusi di acara 100 tahun Gontor.
Ismail juga menjelaskan, untuk mempermudah angkatannya, dalam mempersiapkan acara dalam memeriahkan 100 tahun Gontor, di acara tersebut juga dilakukan pemilihan Ketua Angkatan Alumni Gontor Putra angkatan 2005.
“Agar program yang kami siapkan untuk 100 tahun Gontor dapat terkoordinir dengan baik. Selain itu sejak menjadi alumni kami juga belum memiliki ketua,” jelasnya seperti dilansir Gontornews.
Dalam mempersiapkan Pemilihan Ketua Angkatan, lanjut Ismail, pihaknya telah mempersiapkan jauh sebelum acara berlangsung yaitu berkoordinasi terlebih dahulu dengan koordinator setiap wilayah. Setelah didapatkan tiga nama, di acara Silatnas segera dilakukan voting melalui aplikasi online.
“Sehingga, kawan-kawan yang tidak sempat hadir tetap bisa memilih,” kata Ismail.
Terpilihnya ketua angkatan Alumni Gontor Putra 2005, lanjut Ismail, diharapkan dapat mengarahkan para alumni dalam berkontribusi di 100 tahun Gontor. Selain itu, dengan adanya ketua angkatan, diharapkan juga dapat menyatukan visi misi dan mempererat hubungan antaralumni.
“Alhamdulillah kemarin sudah terpilih tiga orang yang menjadi ketua angkatan, yaitu Ahmad Fauzy Hidayatullah dari Ponorogo, M. Hulaifi dari Kalimantan dan Amiluddin Assafei dari Tangerang,” jelasnya.
Selain pemilihan ketua angkatan, acara juga diramaikan dengan diskusi antaralumni, yang dibagi menjadi empat fokus yaitu mengenai pendidikan, politik, usaha dan kepesantrenan. “Dan empat narasumber yang kami hadirkan yaitu Harda Armayanto, Saefullah, Ruhul Jihad dan Saefudin,” lanjut Ismail.
Dalam diskusi, para narasumber yang juga merupakan alumni 2005 tersebut memaparkan beberapa materi yang merupakan keahlian masing-masing. Misal saja, Narasumber Ruhul Jihad, Alumni Gontor Putra 2005 yang juga merupakan alumni Madinah yang fokus membahas mengenai kepesantrenan.
Dijelaskan juga oleh Ismail bahwa Ruhul Jihad bersama dengan 2 orang temannya yang juga Alumni 2005, berinisiasi untuk membangun Pondok Pesantren di Kalimantan. “Dan menurut kami ini sangat unik, karena mereka bertiga tidak ada yang berasal dari keluarga kiai, murni mereka bangun pondoknya dari usaha mereka bertiga,” ungkapnya.
Usai kegiatan diskusi acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan perfotoan, dan terakhir ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada para alumni yang sudah menyukseskan acara Silatnas Blitza, Alumni Gontor Putra 2005.
“Semoga ke depannya kami bisa mengadakan acara seperti ini lagi, dan siap berkontribusi di acara 100 tahun Gontor,” harapnya