SUARA PESANTREN | Depok–Kehadiran website Pesantren Madinatul Qur’an Depok yang telah mengalami revitalisasi sejak awal Setember 2023 lalu kini telah dirasakan manfaatnya. Terdapat beberapa orang yang berkunjung ke Pesantren MQ untuk melakukan survei atau mendaftarkan putra/putrinya mengaku mendapatkan informasi tentang MQ dari Google atau internet. Yaitu setelah dia melakukan searching atau browsing kemudian menemukan link website www.madinatulqurandepok.com.
Hal ini seperti diakui sendiri oleh Bapak Faizin asal Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang mendapatkan informasi tentang MQ dari website MQ. “Saya awalnya memang nyari pesantren di Google, kemudian saya ketik keyword ‘pesantren’ eh muncul nama MQ,” ungkapnya.
Setelah baca-baca di laman web MQ itu Bapak Faizin lalu memutuskan untuk datang ke lokasi pesantren Madinatul Qur’an sesuai dengan alamat yang tertera di websitenya. “Mudah-mudahan pesantren MQ cocok buat anak saya. Selain jaraknya tidak terlalu jauh dari Jakarta, program tahfizhnya sangat cocok dengan keinginan saya,” ujar beliau yang sangat mengagumi Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Abdul Shomad dan Ustadz Felix tersebut.
Sebelum datang ke MQ, Bapak Faizin telah melakukan survei ke beberapa pesantren lain, yaitu yang ada di daerah Purwakarta dan juga Bogor. “Tapi sepertinya hati saya lebih sreg ke MQ,” aku pengusaha otomotif tersebut. Alhasil, putranya akhirnya didaftarkan ke SMP MQ dan telah mengikuti tes seleksi pada 14 Januari 2024 lalu. “Alhamdulillah anak saya (Fakhri Mumtaz) dinyatakan lulus,” ucap istri beliau senang.
Selain bapak Faizin ada lagi yang mengaku mendapat informasi tentang Penerimaan Santri Baru (PSB) MQ dari website MQ, yaitu bapak Sagian Andri Wibowo asal Pondok Rajeg, Cibinong, yang kediamannya tidak jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong.
Bapak Sagian tersebut datang ke kantor Humas/PSB MQ dengan menyertakan putranya bernama Nizar, yang mau dimasukkan ke pesantren MQ. Anak ini sekarang sedang duduk di kelas VI salah satu SDIT di Cibinong.
“Saya mau memondokkan Nizar supaya dia bisa bersosialisasi dengan teman-temannya,” ungkap bapak Sagian.”Karena selama ini dia terlalu introvet (tertutup/pendiam). Maklum, kami tinggal di ruko sehingga kurang bersosialisasi dengan tetangga,” lanjutnya.
Karena penasaran, akhirnya bapak Sagian dan istrinya, ditemani Nizar dan adiknya minta diantar untuk survei melihat-lihat kondisi kamar asrama, ruang kelas, fasilitas laundry dan fasilitas lainnya.
Sebelumnya juga ada beberapa orang yang datang ke pesantren MQ untuk mendaftarkan putra/putrinya mengaku memperoleh informasi dari website MQ, antara lain bapak Aziz Ropik dari Depok Timur, juga bapak Cipto dari Depok Timur, dan ibu Dessy Susanti dari Pancoran Mas Depok. Berikutnya ada ibu Veron Husnia Halim dari Cilebut Bogor, bapak Achmad Nurbani dari Jagakarsa Jakarta, bapak Jayadi dari Ciputat Kota Tangerang Selatan, dan bapak Ahmad Hanafi dari Pondok Duta Depok.
Selanjutnya, bapak Iwan S dari Cibinong, Ibu Lisa Wijayanti dari Setiabudi Jakarta, bapak Ebbie dari Depok, bapak Arwan dari Jatibening Bekasi, ibu Eka S dari Puri Nirwana Bogor, ibu Izza dari Ciputat Tangsel, ibu Mulyati Ciracas Jakarta, bapak Lukman dari Ciriung Bogor, dan masih banyak lagi. Semoga mereka semua tertarik untuk memasukkan putra/putrinya ke pesantren MQ Depok. (dzorifi)