SUARA PESANTREN | Sumenep–Ma’had Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura, menyelenggarakan acara Wisuda Hifdz Al-Qur’an dan Yudisium Santri Kelas Akhir Angkatan XXVIII Ponpes Al-Amien Prenduan pada Ahad (23/6/2024).
Wisuda yang berlangsung penuh hikmat ini diikuti oleh 336 santriwan dan satriwati. Adapun jumlah satriwan sebanyak 114 putra, sedangkan santriwati sebanyak 222 putri.
Dalam sambutannya, Pengasuh Ma’had Tahfidzul Qur’an Al-Amien Prenduan KH. Moh. Khoiri Husni, S.Pd.I mengucapkan rasa syukurnya atas wisuda kelas akhir. “Kami sebagai pengasuh Mahad Tahfidzil Al-Quran mengajak bersama-sama bersyukur atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan sesuai dengan tingaktan di ma’ahad. Kami mengantarkan putra putri ke jenjang terakir. Ini karunia Allah yang tak ternilai harganya, mari kita mensyukuri dengan yang sebenar-benarnya,” tuturnya di depan para wisudawan dan walisantri.
Kiai Khoiri menambahkan, setelah yudisum ini mereka akan menjalani program pengabdian atas apa yang mereka capai dalam hafalan Al-Quran. “Mereka akan mengabdi, baik yang ada di luar maupun di dalam pondok,” tuturnya.
Sementara itu Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ahmad Fauzi Tijani MA menegaskan bahwa para santri yang telah lulus ini belum selesai menjalankan tugasnya.
“Anaknya yang masih belum hafal 30 juz tugasnya belum selesai, begitu juga yang hafal 30 juz juga belum selesai. Meski sudah berkeluarga tetap belum selesai, yaitu tugas dalam menjaga al-Quran,” tuturnya.
Kiai Fauzi mengatakan, setelah mereka digembleng selama enam tahun, bukan hanya hafalan al-Quran tapi juga ilmu lainnya. “Setelah lulus dan pengabdian ini, tidak ada lagi yang negur anak-anak, semua kembali kepada diri sendiri. Kami memasrahkan kembali kepada bapak-bapak, untuk menjaga amanah,” ungkapnya.
Kiai Fauzi berpesan kepada para santri untuk melatih getaran hati untuk al-Quran, buatlah getaran hati selama-lamanya, setiap saat diupdate agar iman terus bertambah dengan cara meninggalkan segala bentuk maksiat.
Diujung sambutannya, Kiai Fauzi mengumumkan dua santri terbaik dari yang terbaik, kedua santri ini juga mendapatkan hadiah umrah dari pesantren. Mereka adalah Iqtada Bil Hadi Muhammad asal Surabaya dan Fadilatul Mutmainah asal Jepara.[]