SUARA PESANTREN | Probolinggo–Penerimaan Santri Baru (PSB) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, diwarnai dengan serangkaian kegiatan salah satunya Orientasi Santri Baru (Osabar).
Orientasi Santri Baru ini merupakan tahap awal pengenalan terhadap pesantren dan kegiatan kepesantrenan. Ada 1600 santri baru yang mengikuti grand opening Osabar yang dimulai pada Jumat (12/7) kemarin.
Menurut Wakil Kepala Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Nurul Fajriyah, Osabar adalah pengenalan lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid serta pengetahuan sejarah berdirinya Ponpes Nurul Jadid.
“Kami ajak santri baru untuk mengenali prinsip dasar pesantren yang termaktub dalam panca kesadaran dan trilogi santri,” ujar Nurul Fajriyah, Minggu (14/7/2024).
Katanya, santri yang masuk ke pondok pesantren bukan hanya mencari ilmu, tapi juga membina akhlakul karimah, sehingga ketika pulang ke rumah dan berbaur dengan masyarakat, akhlaknya baik.
“Tidak cukup ilmu yang dimiliki oleh santri, tapi juga berkarakter, dan memiliki akhlakul karimah,” tegasnya dilansir RRI.co.id.
Osabar 2024 punya makna filosofi mendalam, lanjut Nurul Fajriyah. Simbol pena dan kertas kosong menandakan bahwa santri baru ibarat kertas kosong, tidak ada catatan sedikitpun, kecuali sudah ditulisi dengan pena.
“Di dalam logo Osabar iti ada pena dan kertas yang menggambarkan makna dari Osabar, bahwa santri baru itu masih bersih dari catatan,” bebernya.
Adapun tema yang diangkat pada Osabar 2024 yaitu tradisi, inovasi, dan prestasi. Ketiganya punya arti masing-masing. Tradisi punya makna bahwa santri baru harus tabu tradisi Pondok Pesantren Nurul Jadid.
“Kalai inovasi punya makna agar santri meningkatkan pengetahuan. Dak makna prestasi yakni agar santri bisa mengukir prestasi di pesantren ini,” tegas Nurul Fajriyah.
Maulidia Rahmawati, salah seorang santri baru mengaku senang mengikuti oroentasi santri baru. Karena ia bisa berkenalan dengan santri baru lainnya, serta mendapat wawasan tentang Pondok Pesantren Nurul Jadid.
“Senang banget ikut acara pembukaan Osabar, soalnya ada penampilan dari santri, dan saya bisa berbaur dengan sesama santri baru,” ungkapnya.[]