SUARA PESANTREN | Semarang–Bila kita semua dikaruniai umur panjang, maka kita akan sampai pada fase lanjut usia. Namun tak setiap lansia dapat menjalani hari tuanya dalam kenyamanan. Banyak dari mereka yang masih harus berjibaku di tengah kerasnya kehidupan.
Di Indonesia ada sekitar 36 juta lansia, sekitar kurang lebih 12,6 juta lansia berada dalam status sosial prasejahtera. Mereka tinggal di rumah sangat sederhana dengan konsumsi perkapita di bawah 50 ribu per hari. Fakta miris itulah yang melandasi berdirinya Pesantren Kasepuhan (Pesantren Lansia) Raden Rahmat di awal tahun 2018 lalu.
Ustadz Ahmad Winarno, Ketua Yayasan Pitutur Luhur, Inisiator Pesantren khusus lansia ini mengatakan, bahwa nama Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat ini terinspirasi dari perjuangan Sunan Ampel (Raden Rahmat), salah satu sesepuh Walisongo yang berdakwah mendampingi masyarakat melalui gerakan dakwah kultural namun tetap sistematis.
“Termasuk beliaulah yang memiliki ide memiliki kelas pembinaan khusus bagi para pelayan masyarakat, yang kelak alumni yang beliau bina ini menjadi raja-raja di seluruh Nusantara paska runtuhnya Majapahit. Kehadiran kerajaan Islam paska majapahit adalah hasil kerja cerdas Walisongo,” tuturnya kepada Suara Pesantren, Senin (19/6).
Berdirinya Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat ingin melanjutkan dakwah Walisongo, salah satu jalannya adalah dengan membersamai para lansia yang ingin mempersiapkan diri di akhir usianya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh bahagia.
“Kalau dulu, Sunan Ampel dengan pesantren Ampel Denta mempersiapkan generasi yang sedang tumbuh agar menjadi pelayan ummat, maka Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat ingin melanjutkan dakwah Walisongo dengan membersamai Lansia Bersiap kee akhirat Pulang Penuh Bahagia,” ungkapnya.
Dari 8 Lansia, Kini Layani 715 Lansia
Tidak mudah saat awal merintis Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat ini, awalnya menempati kediaman orang tua Ahmad Winarno, yang sangat sederhana berdinding kayu berlantai tanah. “Itulah tonggak awal cita-cita luhur ditancapkan, yaitu memuliakan para lansia,” jelasnya.
Seiring berjalanya waktu, dukungan pun mengalir. Dari awal berdirinya hanya melayani 8 lansia , setelah 5 tahun berjalan kini tengah melayani 715 lansia di luar asrama dan 20 lansia dalam asrama. Tentu angka tersebut masih jauh dari jumlah lansia prasejahtera di Indonesia, khususnya di kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang mencapai 3.500 lansia.
“Setiap bulan tak kurang 25-an lansia mendaftar ingin mondok di sini. Namun karena keterbatasan asrama dan fasilitas, dengan berat hati kami belum bisa menerima,” tuturnya.
Berbeda dari umumnya, Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat tidak hanya melayani lansia dari aspek fisik dan kesehatan, namun juga aspek psikologis dan agamis.
Direktur Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat, Mohammad Solikin mengatakan, setiap hari pihaknya menjalani aktivitas terjadwal. Mulai dari mengaji, keterampilan, berkesenian, hingga berkebun. “Menurut hemat kami, kebutuhan lansia tidak hanya fisik tetapi emosional dan spiritual juga sangat penting, fisik boleh mnua tetap jiwa harus terus menyala, wong urip iku murup, orang kalau mau terus hidup maka jiwanya harus terus menyala,” tuturnya.
Diusia perjalananya yang menginjak tahun ke-5 ini, Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat mencanangkan Visi 2030, yaitu “Menjadi pusat kegiatan kemanusiaan, pendidikan, keagamaan, dan sosial kemasyarakatan khususnya bagi lanjut usia berbasis nila-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah”.
Lima Misi Pesantren Lansia Raden Rahmat
Pihaknya terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, terus berkomitmen untuk memberikan layanan bagi yang membutuhkan Pelayanan Kesejahteraan Sosial lanjut usia melalui 5 misi:
- Menyelenggarakan pelayanan, pendampingan, perawatan dan pengasuhan lanjut usia dalam aspek agamis, psikologi, dan medis
- Menyediakan hunian, sarana dan prsarana pembinaan spritual yang layak bagi lanjut usia
- Menyiapkan SDM pendamping yang memiliki kemampuan agamis, psikologis, dan medis
- Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat untuk memberikan pengasuhan perawatan dan pendampingan kepada lanjut usia
- Mendorong terbentuknya Jejaring Komunitas dan Kerelawanan lanjut usia baik untuk skala lokal, nasional dan internasional
Tujuh Program Prioritas Pesantren Lansia
Mengingat terus bertambahnya lansia yang dilayani, saat ini Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat menggulirkan sejumlah program prioritas:
- Jimpitan Beras untuk Lansia
- Wakaf Asrama untuk Lansia
- Pemberian makanan tambahan untuk lansia
- Bedah rumah untuk Lansia
- Pemberdayaan ekonomi untuk lansia
- Program Kesehatan untuk lansia
- Program pembinaan dan pendampingan lansia
Kontribusi nyata Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat pun menarik minat sejumlah pihak, baik pemerintah maupun lembaga sosial lain untuk bekerja sama. Berkat keberadaan Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat ini pula maka Desa Gedong pada 2019 lalu, ditetapkan oleh Pemkot Semarang sebagai Desa Ramah Lansia dan di tahun 2021 di tetapkan pula sebagai destinasi wisata religi.
Menapaki kiprahnya di tahun ke-5 ini, Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat terus berusaha berbenah diri serta memberikan layanan terbaik untuk lansia, yaitu menghantarkan para lansia lebih berdaya dan bermartabat.
“Kami sadar, kerja kerja baik ini tak mungkin bisa meluas manfaatnya tanpa dukungan orang orang baik. Kontribusi dan bantuan terbaik anda semua merupakan suluh harapan bagi mereka,” jelasnya. [nk]