SUARA PESANTREN | Jakarta–Pesantren adalah lembaga berbasis agama Islam yang memiliki tujuan mendidik, mencetak, serta membina para santri. Pondok pesantren sebagai tempat menempuh pendidikan merupakan pilihan yang tepat.
Di Indonesia, pondok pesantren tersebar luas di berbagai daerah, terlebih di Jawa Timur. Sebagai daerah yang dikenal memiliki banyak pondok pesantren terbaik di Indonesia, Jawa Timur sering kali menjadi incaran para calon santri dari berbagai wilayah.
Bahkan, menurut data Kementerian Agama RI, tercatat ada 4.452 pondok pesantren di Jawa Timur. Meskipun memberikan pengajaran yang terbaik untuk para santri, namun masing-masing pondok pesantren tersebut memiliki kurikulum, serta kegiatan yang berbeda-beda.
Review Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur
Dalam memilih pondok pesantren, banyak yang harus diperhatikan, mulai dari akreditasi, fasilitas, kurikulum hingga peran alumninya di masyarakat.
Berikut adalah deretan pondok pesantren terbaik di Jawa Timur yang bisa menjadi referensi orangtua untuk memondokkan buah hatinya di pesantren:
1. Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor
Berlokasi di Desa Gontor, Mlarak, Ponogoro, pondok pesantren ini tak hanya terkenal di Indonesia, namun dikenal hingga mancanegara. Bahkan alumninya banyak yang melanjutkan Pendidikan di luar negeri.
Kini, pondok modern Darussalam Gontor memiliki 20 cabang yang tersebar di Ponorogo, Kediri, Banyuwangi, Jambi, Lampung, Aceh, Poso, Solok, Konawe, Riau, Ngawi, Magelang, hingga Kendari.
Pondok pesantren ini memiliki tiga lembaga pendidikan, yakni Gontor Putra, Gontor Putri, dan Universitas Darussalam Gontor (Unida).
Dalam mengajarkan para santrinya, pesantren ini menggunakan acuan lembaga pendidik internasional seperti Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Aligarh India, Pondok Syanggit di Mauritania dan Santiniketan India.
Pesantren Gontor dianggap sebagai pondok terbaik di Jawa Timur karena penggunaan bahasa asing seperti Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar sehari-hari.
Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, pondok pesantren ini memiliki berbagai fasilitas, seperti asrama, ruang kelas, masjid, aula, lapangan, dan laboratorium sebagai penunjang pembelajaran para santri.
2. Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
Dikenal sebagai pondok pesantren pertama di Jawa Timur, Pondok Pesantren Sidogiri berdiri tahun 1718 yang berperan penting dalam perkembangan Islam di Nusantara.
Didirikan oleh Sayyid Sulaiman yang merupakan keturunan Rasullulah SAW dari marga Basyaiban asal Cirebon, Jawa Barat, pesantren ini dinobatkan sebagai salah satu ponpes terbaik di Jawa Timur.
Pesantren Sidogiri menerapkan pendidikan madrasiyah yang tergabung dalam Madrasah Miftahul Ulum (MMU). Di pesantren ini, Madrasah Miftahul Ulum terbagi menjadi empat jenjang yakni tingkat Idadiyah, Ibtidaiyah, Tsnawiyah, dan Aliyah.
Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama seperti Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiyai di Jawa, KH Miftahul Akhyar, KH Idrus Romli, KH Zubair Muntashor, DR KH Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
3. Pondok Pesantren Lirboyo Kediri
Berdiri sejak 1910, pondok pesantren Lirboyo didirkan oleh K.H Abdul Karim. Menariknya, pesantren ini selalu terlibat dalam perjuangan bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan, terutama saat pecah pertempuran pada 10 November 1945 di Surabaya.
Di bawah kepemimpinan KH M. Anwar Manshur, salah satu keturunan pendiri, pondok pesantren ini termasuk dalam pondok pesantren terbesar di Indonesia karena mampu membina ribuan santri dari dalam atau luar negeri.
Pondok pesantren ini memiliki beberapa cabang yang tersebar di beberapa daerah, yakni Pesantren Pagung Kediri, Pesantren Turen Malang, Pesantren Bakung Blitar, Pesantren Santren Blitar, dan Pesantren Majalengka.
Dianggap sebagai pesantren terbaik di Jawa Timur, Pondok Pesantren Lirboyo menyediakan fasilitas seperti masjid dan asrama santri sebanyak 500 unit kamar, gedung sekolah berjumlah 110 kelas, perpustakaan, laboratorium bahasa dan komputer, gedung auditorium, rumah sakit, kantin, serta dapur umum dan toilet.
Tak hanya diajarkan ilmu agama, namun pesantren ini memberikan pendidikan formal dan ekstrakulikuler seperti jurnalistik, kursus seni baca Alquran, kursus bahasa Arab dan Inggris, kursus MC, kursus Falak, kursus komputer, kursus kepribadian, kursus pidato, serta organisasi jam’iyah.
4. Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
Memiliki usia yang sudah tua yakni 124 tahun, Pondok Pesantren Tebu Ireng merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di Jawa Timur yang memiliki sembilan cabang di Indonesia.
Didirikan oleh KH M. Hasyim Asy’ari, pondok pesantren yang dianggap terbaik di Jawa Timur ini, mampu membina sekitar 5 ribu santri yang datang dari berbagai daerah dengan beberapa unit pendidikan yang ada.
Beberapa unit pendidikan tersebut antara lain, Universitas Hasyim Asy’ari, Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, MA dan MTs Salafiyah Syafi’iyah, SMP dan SMA Wahid Hasyim, SMK Khoiriyah Hasyim Tebuireng, SMA Trensains, MTs Sains Putri Salahuddin Wahid, SMP Sains, Madrasah Muallimin Hasyim Asy’ari, dan SD Islam Tebuireng.
Sebagai penunjang pembelajaran, Pesantren Tebu Ireng menyediakan sejumlah fasilitias, mulai dari asrama, masjid, aula, gedung tempat belajar, perpustakaan, pusat kesehatan, tempat praktik keterampilan usaha, dan lainnya.
5. Pondok Pesantren Al Amien Prenduan Sumenep
Kiai Djauhari Mendirikan Pesantren Ala Gontor tapi tidak melupakan nilai-nilai tradisi ke maduraan yang khas dirumuskan. Maka pada tanggal 10 Syawal 1371 atau 03 Desember 1971 dalam sebuah upacara yang sangat sederhana tapi khidmat, beberapa anggota panitia dan guru-guru, Kiyai Muhammad Idris Jauhari meresmikan berdirinya pesantren baru, dan beliau sebagai direkturnya.
Tarbiyatul Mu’allimien Al-Islamiyah atau lebih dikenal dengan TMI, begitulah lembaga pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren AL-AMIEN PRENDUAN tersebut dinamakan. Pemilihan nama ini sesuai dengan harapan dari almarhum yang menginginkan beridirinya sebuah lembaga pendidikan serupa dengan KMI Gontor.
Walaupun mendapatkan tantangan dari luar dan dalam, namun proses pendidikan tetap berjalan dengan baik. Wisuda pertama dilaksanakan pada tahun 1978 bersamaan dengan kedatangan KH. Moh. Tidjani Djauhari yang sedang pulang kampung. Bersamaan dengan wisuda tersebut dihelat pula peringatan tujuh tahun TMI yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan dan wali santri.
Kini, Al-Amien telah memiliki Pendidikan berbagai tingkatan. Mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dengan nama Institut Dirosat Al Islamiyah Al-Amien (IDIA).
6. Pondok Pesantren Langitan Tuban
Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu pesantren tertua di Indonesia. Maka, tentu ia punya banyak nilai sejarah. Pesantren ini ternyata didirikan oleh salah satu murid Pangeran Diponegoro yaitu KH Muhammad Nur. Pondok Pesantren Langitan terletak di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kec. Widang, Tuban, Jawa Timur.
Awalnya, Kiai Nur hanya mengajari putra-putri beserta istri tentang ajaran agama. Namun, sekitar tahun 1852 datang 25 santri yang ikut belajar kepada Kiai Nur. Itu membuat Kiai Nur membuat sebuah surau atau langgar sebagai tempat belajar dan istirahat para santri.
Kiai Nur wafat pada 1870 dan dimakamkan di Pemakaman Umum Dusun Mandungan, Desa Widang. Kepengasuhan pondok pesantren lalu dilanjutkan oleh putranya, KH Ahmad Sholeh. Dia merupakan putra kedua Kiai Nur dan mengasuh pesantren sekitar 32 tahun.
Dalam rentang waktu tersebut tak kurang ulama-ulama besar Nusantara menimba ilmu di Langitan seperti Syaikhona Kholil, KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Syamsul Arifin, dan KH Achmad Shiddiq.
7. Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi
Pondok Pesantren Darussalam Blokagung didirikan oleh Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur. Pondok pesantren ini telah berdiri sejak 1951 dan dikenal sebagai pondok pesantren terlengkap dan terbesar di Banyuwangi, Jawa Timur.
Selain dapat menampung banyak santri, pesantren ini dikenal dengan sistem pendidikan yang lengkap dan beragam. Pondok pesantren ini telah mengembangkan dua jenis pendidikan, yakni di bawah naungan Kemendikbud (TK, SDI, SMP Plus, SMK, dan STIB) dan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) yakni MTs, MA, dan IAIDA.
Dengan sistem pendidikannya yang lengkap, membuat pondok pesantren ini diminati banyak santri dan berhasil meluluskan ratusan muridnya yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan Bali. Bahkan alumninya telah mendirikan pesantren di berbagai daerah.
8. Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri
Terletak di Burengan, Kota Kediri Jawa Timur, Pondok Pesantren Wali Barokah adalah salah satu pondok pesantren terbesar di Indonesia. Didirikan oleh KH. Nur Hasan Al Ubaidah dan Ahmad Ibroham pada 1951, pesantren ini mampu menampung hingga 3000 siswa.
Keberadaan menara setinggi 90 meter dengan kubah berlapis emas menjadikan pesantren ini ikon kota Kediri. Menara yang dinamakan sebagai menara Asmaul Husna ini dibangun sejak 1 Januari 2000 hingga rampung pada 23 Januari 2009 dan diresmikan oleh wakil Presiden RI saat itu, H.M. Jusuf Kalla.
Menariknya, selain menjadi ikon kota Kediri, menara tersebut memiliki ruang perpusatakaan yang menyimpan karya para ulama Islam yang terdiri dari Alhadis, tafsif Alquran dan berbagai kajian fikih serta sejarah Islam.
Untuk kurikulum yang digunakan di pondok pesantren ini adalah Alquran dan Alhadits dengan masa didik 1,5 hingga dua tahun.
Nah itulah 8 pesantren unggulan yang ada di Jawa Timur, semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda yang punya rencana memondokkan anaknya ke pesantren. Untuk amal kebaikan, silahkan sebarkan informasi ini ke keluarga yang lain. Terima kasih. [nk]