SUARA OESANTREN | Jakarta–Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut Kitab Kuning telah menjadi landasan utama dalam budaya literasi di dunia pesantren. Pernyataan tersebut disampaikan oleh alumni Pondok Pesantren Buntet Cirebon pada acara penutupan lomba baca Kitab Kuning yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI, pada Selasa (5/12/2023).
Menurut Syaikhu, “Kitab kuning telah menjadi salah satu landasan utama dalam pendidikan nasional, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim dan banyak yang menempuh pendidikan di madrasah atau pesantren.”
Lebih lanjut, Syaikhu menambahkan, “Melalui Kitab Kuning, budaya literasi dan tradisi ilmu di tengah masyarakat, terutama generasi muda, dapat semakin diperkuat.” Lomba Baca Kitab Kuning yang diadakan oleh Fraksi PKS DPR RI juga merupakan refleksi atas perjuangan kaum santri dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan.
“Penyelenggaraan lomba ini juga merupakan bagian dari upaya kita untuk merefleksikan perjuangan santri dan ulama dalam melawan penjajahan, seiring dengan peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober yang lalu,” ucap Syaikhu.
Syaikhu juga mencontohkan perjuangan Hadaratus Syeikh K.H. Hasyim Asyari dengan resolusi jihadnya dalam upaya memerdekakan Indonesia. Selanjutnya, ia memberikan pesan kepada peserta Lomba Baca Kitab Kuning, yang juga merupakan para santri, untuk menjadi pemuda yang memberikan kontribusi positif bagi agama dan bangsa.
“Sebagai peserta Lomba Baca Kitab Kuning, diharapkan kalian dapat menjadi pemuda-pemuda Indonesia yang berkontribusi dan inovatif, siap berjuang untuk Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera,” ungkapnya.
Sebelum acara berakhir, Syaikhu menyampaikan salam takzim dari keluarga besar Fraksi PKS DPR RI kepada para Kyai dan pimpinan pondok pesantren tempat peserta menimba ilmu. Ia juga mengirimkan salam hormat kepada keluarga, saudara, tetangga, dan masyarakat setempat di mana peserta tinggal.