Emil menambahkan, program digitalisasi pesantren merupakan salah satu janji politiknya yang ditargetkan tahun ini bisa terealisasi dan diaplikasikan di semua ponpes yang ada di Jawa Barat. Dirinya pun menargetkan pengaplikasian Digitalisasi Pesantren tidak akan sebagian-sebagian, tapi akan diterapkan serentak secara keseluruhan di setiap Ponpes se-Jabar.
“Tadi saya lapor sesuai janji politik sudah dibahas. Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai sehingga tidak perlu di keteng-keteng. Sehingga dukungan pesantren bisa sistematis dari berbagai bidang,” tambah Emil.
Dalam penerapannya keseluruhan nantinya, jelas Emil, selain sistem pendidikannya akan dipakai digitalisasi pesantren terhadap sarana pendukung seperti infrastruktur dan kelengkapan sarana pendidikan lainnya. Sehingga, alumni atau para santri pesantren nantinya akan sama statusnya dengan pelajar lulusan dari lembaga pendidikan reguler.
Bahkan, terdapat kelebihan ilmu yang didapatkan dari pondok pesantren yakni pendidikan keagamaan secara mendalam. “Jadi nanti setelah digitalisasi pesantren bisa sistematis baik kurikulum, infrastruktur dan pendidikannya. Itu harapan kita,” jelasnya.