SUARA PESANTREN | Situbondo–Musyawarah Besar (MUBES) Ke-10 Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) Sukorejo resmi dibuka, Kamis (9/6). Ditandai pemukulan gong oleh Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KHR. Achmad Azaim Ibrahimy. Ribuan alumni se Nusantara, dan para masyayikh hadir di acara yang bertempat di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Ibrahimy, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, itu.
Pengasuh Ponpes Sukorejo, KHR. Achmad Azaim Ibrahimy menuturkan, pelaksanaan Mubes IKSASS menjadi salah satu wadah dalam menjalin hubungan silaturahmi. IKSASS juga menjadi cikal bakal untuk terus membangun persaudaraan.
“Mubes IKSASS dilaksanakan dalam menentukan hikmah organinasi untuk membangunan persaudaraan menuju peradaban melalui pondok pesantren,” kata Kiai Azaim dalam sambutan pembukaan Munas Iksass seperti dilansir radarbanyuwangi.jawapos.com, Kamis (9/6).
Suami Ning Sari itu mengatakan, IKSASS adalah organisasi yang memiliki nilai sesuai dengan substansi dan kualitasnya. Yakni IKSASS yang cerdas dan cemerlang. “Maka sejatinya organisasi ini menjadi hikmah bersama dalam mendapat rahmat dan hidayah dari Allah SWT,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo merupakan salah satu epicentrum ponpes digital di tanah air. Di era perkembangan zaman semakin modern, di tengah pertumbuhan ekonomi, maka pondok pesantren harus mampu menangkap peluang itu. “Ke depan pesantren harus menata kekuatan secara ekonomi. Ini akan sukses jika ditopang, dan didukung oleh pengusaha IKSASS yang kini sudah mulai masuk di jajaran pengusaha dunia,” ucapnya.
Kata dia, Indonesia juga akan masuk dalam nominasi dengan nomor urut ke empat dunia pada tingkat kemajuan dalam sektor ekonomi. “Maka letak pesantren harus mulai ikut masuk melalui digital UMKM,” imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial itu mengaku, tingkat pertumbuhan UMKM di Jatim kini sudah mampu tembus di angka 57 persen. Salah satu penyebab kenaikan itu karena ditopang sektor ekonomi melalui digital. “Perkembangan ekonomi saat ini yang meningkat banyak melalui marketing digital. Karena itu memudahkan kita untuk memasarkan produk usaha yang dimiliki. Hanya dengan cara pengambilan foto yang menarik, diunggah maka produk kita bisa dipasarkan ke seluruh dunia,” ucapnya.
Khofifah mengatakan, ekonomi pesantren harus bisa membangun penguatan kesejahteraan masyarakat melalui santri dan alumninya. “Ini bisa menjadi pembahasan bagian materi dalam kegiatan Mubes IKSASS kali ini,” harapnya.
Sekretaris Pusat IKSASS, Sunardi mengatakan, mubes membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Pusat IKSASS masa khidmah 2018-2022. Selain itu pembahasan AD/ART serta Perumusan Garis-Garis Besar Program Perjuangan Dan Pengabdian (GBP3I). “Mubes dilaksanakan mulai 9-11 Juni 2022,” ujar Sunardi.
Dia mengaku, Mubes adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat IKSASS. Mubes dihadiri ribuan orang terdiri dari utusan rayon, sub rayon se-Indonesia serta beberapa organisasi yang beraviliasi dengan Pondok Sukorejo. “Peserta yang ikut hadir di dalamnya itu ratusan kiai, para utusan organisasi santri pesantren, organisasi sosial kemasyarakatan, dan undangan lainnya,” pungkasnya.
Musyawarah (Mubes) Ke-10 IKSASS juga dihadiri Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin Wabup Situbondo, serta Hj Khoirani. [roj]