SUARA PESANTREN | Banyumas- Direktur Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Cilongok menerima secara simbolis 654 Santri Baru di Aula Kampus 1 PPM Zam-zam Cilongok, Ahad (16/7/2023).
Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd., selaku Direktur menerima secara simbolis empat anak putra-putri dari 349 santri SMP dan 304 santri SMA MBS Zam-Zam dari salah seorang perwakilan wali santri. Prosesi peresmian sebagai santri baru ditandai dengan dipakaikannya jas almamater serta pengalungan kartu pengenal.
Acara yang disaksikan para wali santri dan tamu undangan itu berlangsung pada Ahad, 16/07/2023 di Aula Kampus 1 Desa Pernasidi. Hadir dan memberikan sambutan, Perwakilan Badan Pembina sekaligus Ketua PCM Cilongok, Ir. Wahyudianto dan Ketua PDM Banyumas, KH. Drs. M. Djohar, M.Pd. Sedangkan Khutbah Ta’aruf disampaikan oleh Ketua LP2M PW Jateng, KH Dr. M. Irzal Fadholi, M.Pd. M.Pd.I.
Ketua PDM Banyumas, KH. Drs. M. Djohar, M.Pd.
Direktur PPM Zam-Zam, Ustadz Arif Fauzi dalam sambutannya juga memberikan motivasi kepada santri juga para orang tuanya.
“Anak-anak mondok di pesantren, bapak dan ibunya juga mondok di kediaman masing-masing sambil bagaimana bersabar menunggu sampai di kemudian hari anak-anak telah matang dengan ilmu dan kemampuan yang insya Allah, anak-anak yang ditanam di pondok pesantren untuk menjadi anak shalih-shalihat untuk kita dapat petik buahnya, saat kita kelak bertemu dengan Allah subhanahu wata’ala,” kata Ustadz Arif.
Dihadapan para tamu undangan dan santri dan wali santri, Direktur juga memberikan informasi terkait ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan jajaran badan pembina dan pengelola PPM Zam-Zam dalam upaya mewujudkan santri yang Mandari Taqwa dan Prestasi dengan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi dan kebahasaan seperti dengan Cambridge University dan lainnya. Sedangkan sebaran santri baru yang diterima tahun ajaran 2023-2024 ini terjauh antara lain dari Papua, NTB dan Kalimantan.
Dalam tausyiah motivasinya, Kyai Irzal Fadholi meyakinkan kepada santriwan-santriwati dan para walinya bahwa belajar atau menitipkan anak di pondok pesantren merupakan langkah tepat sebagai usaha mewujudkan generasi yang unggul. Hal mendasar bagi orang tua yang harus dilakukan adalah keikhlasan yang bermakna sungguh-sungguh. Tanamkan niat memondokkan anak dengan basmallah disertai doa bagi ananda agar betah, kerasan, belajar dengan tekun untuk mendapatkan ilmu dari Allah. Juga doa kepada asatidznya agar senantiasa diberikan kesehatan dan kesabaran serta semanak ngopeni anak-anak.
Sebelumnya Kyai Irzal mengajak para wali santri untuk menirukan ikrar tentang kesiapsetiaan terhadap peraturan pesantren. Selanjutnya ditegaskan bahwa, niat itu amalan penting sebagai salah satu perbuatan maha dahsyat yang diamini oleh langit dan dikabulkan Allah subhanahu wata’ala.
“Memondokkan anak harus diniati dengan basmallah. Panjenengan termasuk mujahid. Yakni orang yang berjuang dan memperjuangkan anak di lembaga pendidikan pesantren,” terang Kyai asal Pekajangan, Pekalongan ini.
Dijelaskan pula, para orang tua yang memondokkan anaknya di pesantren Muhammadiyah itu langkahnya berada di trek yang benar untuk mewujudkan generasi unggul, generasi hebat, jujur dan generasi yang peduli kepada NKRI.
“Tidak cukup NKRI disemboyankan, tetapi NKRI harus dilakukan, harus diberdayakan, harus dikomunikasikan dan menjadi sebuah komitmen bersama untuk mewujudkan baldatun thayyibatun warabbun ghafuur,” tandas Kyai yang juga salah seorang Tim Penyusun Buku Panduan Pesantren Muhammadiyah PP Muhammadiyah. [tar/ham].