PESANTREN | Pamekasan— Sejumlah santri Maktab Nubdzatul Bayan (Maktuba) Al-Majidiyah Palduding, Pagantenan, menjalani prosesi Wisuda Akbar Ke-XI di kompleks pesantren yang terletak di Dusun Palduding, Desa Plakpak, Kecamatan Pagantenan, Minggu (2/8/2020).
Prosesi wisuda akbar tersebut, diikuti sejumlah ‘santri kecil’ yang sudah menuntaskan beragam program pesantren. Khususnya mereka yang sudah dinyatakan mampu melalui tahapan pembelajaran sesuai dengan tingkat atau kelas para santri.
Terdapat sebanyak 11 jenis keilmuan yang diujikan dalam wisuda akbar. Di antaranya jenis Nahwu Sharraf (Nubdatul Bayan dan Fathul Qorib al-Mujib), Al-Qawaid (Kholasotul Kalam dan Nadhm Rohbiyah), Al-‘Arudh (Al-Muhtashor Syafie), Balaghah (Qawaid al-Lughah al-‘Arabiyah dan Jawahir al-Maknun).
Selain itu juga terdapat jenis ilmu Ushul Fiqh (Syarh al-Waraqat dan Ghaya al-Ushul fi Lubb al-Ushul), Qawaid al-Fiqh (al-Faraid al-Bahiyah), ‘Ulum al-Hadits (Taisir Musthala al-Hadits), ‘Ulum al-Qur’an (Dhu’u al-Taisir fi ‘Ulum al-Tafsir), al-Hadits (Bulugh al-Maram min Adillah al-Ahkam), al-Tafsir (Rawani’ al-Bayan fi Tafsiri Ayah al-Ahkam), serta Asbab an-Nuzul (Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul).
“Untuk wisuda akbar tahun ini, terdapat 11 kitab yang dipraktikkan para santri di hadapan penguji maupun para hadirin. Jumlah tersebut terdiri dari berbagai jenis keilmuan, mulai dari nahwu sharraf, usul fiqh, ilmu hadist hingga ilmu tafsir,” kata salah satu pengurus Al-Majidiyah Palduding, Alamul Ulya.
Untuk diketahui, Maktuba Al-Majidiyah Palduding merupakan lembaga pendidikan Islam atau pesantren yang memfokuskan pada anak usia dini atau dikenal dengan sebutan Pondok Kecil. Karena para santri yang belajar di pesantren tersebut pada umumnya masih berusia anak-anak.Tidak hanya jenis keilmuan dasar yang diperagakan para santri di hadapan para masyayih maupun tim penguji, bahkan terdapat kitab Tafsir Jalalain yang menjadi bidang para santri di kelas manhal. “Selain 11 jenis fan, juga terdapat tingkatan manhal yang mempresentasikan kitab Tafsir al-Jalalain,” ungkapnya dilansir beritajatim.com.
Selain itu, lembaga pendidikan yang akrab disebut ALPAD resmi berdiri sejak 2009 atau bertepatan dengan 1430 Hijriah dibawah asuhan KH Abd Mu’in Bayan Ahmad Mahfudz Zayyadi. Sekaligus sebagai cabang dari Maktuba Bata-Bata, Panaan, Palengaan.
LPI Maktuba ALPAD didirikan berdasar dorongan dari masyarakat luas untuk mendirikan Maktuba khusus putri di Palduding, terlebih banyak di antara masyarakat yang menginginkan anak mereka memondokkan putri mereka agar memiliki kemampuan membaca kitab kuning sejak dini.
Saat ini tercatat ribuan santri sudah mondok di lembaga pendidikan yang baru ‘seumur jagung’, apalagi di pesantren tersebut tidak hanya mengajarkan santri dengan materi ilmu agama. Tetapi juga materi bahasa asing, seperti Bahasa Arab, Inggris, Jepang hingga Mandarin. [rojink/beritajatim.com]