SUARA PESANTREN | Batang–Para Pimpinan Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo melakukan studi banding ke Pondok Modern Tazakka Batang, Jawa Tengah, pada Jum’at- Sabtu 5-6 Juli 2024. Kunjungan itu bertujuan untuk mempelajari manajemen di Pondok Modern Tazakka yang dikenal unggul dalam pengelolaannya.
Delegasi Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo terdiri dari jajaran pimpinan termasuk Pengasuh KH. M. Fauzan Lc., M.Pd, Ketua Yayasan Drs. H. Nurul Huda, Bendahara Yayasan Nuhung Dawud S.T, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Yayasan H. Ridwan Manan M.Pd, Kepala Bidang Litbang Yayasan Hilmi Musa S.Si, Kepala Asrama Ach Suhar S.Pd, dan Kepala Pesantren Moh Mas’al M.Ag., Waka bidang Kesantrian Ivan Hudi M.Pd.
Menurut Kepala SMA Al Fattah Sidoarjo Ridwan Manan salah satu poin penting yang dipelajari dari Pondok Modern Tazakka adalah sistem pengelolaan keuangan tanpa uang tunai.
“Di sini, siswa membeli kebutuhan mereka menggunakan kartu. Sistem ini meminimalisir risiko kehilangan uang dan memudahkan wali santri dalam proses pembayaran bulanan” jelasnya dilansir JawaPos.com.
Lebih lanjut, Ridwan mengungkapkan bahwa Pondok Modern Tazakka juga menerapkan sistem pengelolaan santri di asrama yang ramah dan tanpa hukuman fisik. “Pengelolaan asrama di sini lebih humanis dan tidak menggunakan hukuman fisik. Hal ini sejalan dengan visi dan misi kami di Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo,” ujarnya.
Selain itu, Pondok Modern Tazakka juga memiliki sistem pengelolaan Zakat, infak, wakaf produktif dan profesi. “Di sini, ada wakaf benda mati berupa tanah dan wakaf profesi, di mana para profesional mewakafkan keahlian mereka untuk kemajuan pondok,” imbuhnya.
Studi banding ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi pengembangan Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo. “Tujuan utama kami adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada wali santri, santri, dan masyarakat. Dengan mempelajari praktik terbaik dari Pondok Modern Tazakka, kami optimis dapat mencapai tujuan tersebut,” katanya.
Adapun beberapa poin penting yang akan diterapkan di Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo berdasarkan hasil studi banding ini. Mulai dari penerapan sistem keuangan tanpa uang tunai, pengelolaan asrama yang ramah dan tanpa hukuman fisik, pengembangan sistem wakaf yang produktif.
Ada juga peningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan aset, Dan memperkuat komunikasi dengan wali santri dan masyarakat.
Dengan menerapkan poin-poin tersebut, Pondok Pesantren Al Fattah Sidoarjo diharapkan dapat menjadi lembaga pendidikan yang lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat.[]