SUARA PESANTREN | Jakarta–Gelaran pameran buku terbesar Asia Tenggara, Islamic Book Fair (IBF) 2023, yang diadakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta resmi dibuka, Rabu (20/9). Ribuan pengunjung memadati pembukaan IBF 2023.
“Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini Islamic Book Fair 2023, resmi dibuka,” ujar Anton Sukarna, Direktur Penjualan dan Distribusi Bank Syriah Indonesia bersama 21 pimpinan pondok pesantren Indonesia, di Istora, Senayan, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Ketua IKAPI DKI Jakarta Hikmat Kurnia menekankan pentingnya literasi bagi kehidupan sebuah bangsa. “Tanpa literasi kita tidak memahami dunia, bangsa yang hebat akan melahirkan peradaban yang kuat dan menjadi rahmat lil alamien,” ungkapnya.
Karena itu, literasi Islam merupakan investasi jangka panjang, yang tidak boleh berhenti. Kita butuh bergerak dan landasan jelas yang berporos pada ajaran Islam. Ada tiga unsur dalam hal ini yaitu akhlak, prestasi, dan literasi.
“IBF harus bergerak terus, semoga tahun yang akan datang akan diperbanyak untuk para santri dan pelajar. Agar mereka menjadi bagian dari kegiatan ini,” ujarnya.
Ketua Panitia IBF 2023 Abdul Hakim dalam sambutanya menekankan pentingnya literasi Islam dalam membentuk akhlak dan prestasi bangs dan bahwa investasi dalam literasi islami ini tidak akan pernah rugi.
“Dalam perjalanan kehidupan bangsa tentulah prestasi tidak bisa dibangun tanpa adanya akhlak. Akhlak bisa didapatkan, prestasi bisa dipunyai tetapi apa yang bisa mendasari? Maka literasi Islam yang bersumber pada wahyu dan Sunnah Rasulullah SAW menjadi bagian penting untuk membentuk sebuah sikap yang berahlak dan berprestasi
Islamic Book Fair (IBF) ke-21 diselenggarakan mulai 20-24 September 2023, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Tahun ini, IBF mengangkat tema Berahlak dan Berprestasi dengan Literasi Islami.
Tahun ini IBF dimeriahkan dengan kehadiran 71 perusahaan penerbit buku dan 33 perusahaan multi produk. Semua peserta menempati 191 stan.
Sebanyak 124 stan diisi oleh peserta dari perusahaan penerbit buku, 55 stan diisi oleh perusahaan multi produk dan 12 stan sisanya diisi oleh media dan sponsor. Salah satunya adalah Media Majalah Gontor. [rojink]