SUARA PESANTREN | Probolinggo–Acara Haul dan Harlah ke-72 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, Sabtu (13/3/2021) dan Minggu (14/3/2021), dilakukan dengan dua model. Yaitu luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring) atau virtual.
Itu dikakukan untuk menghindari kerumunan dan penularan Covid 19, yang menjadi pandemi global.
Undangan yang hadir secara langsung (luring) dibatasi. Disesuaikan dengan kapasitas ruangan berstandar protokol kesehatan. Selebihnya, mengikuti acara secara daring atau virtual.
Untuk itu, semua rangkaian acara Haul dan Harlah ke-72 Pondok Pesantren Nurul Jadid, disiarkan langsung di youtube dan akun media sosial resmi milik pesantren lainnya.
“Ini acara rutin tahunan. Meskipun dalam dua tahun terakhir penuh keterbatasan dan keprihatinan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Moh. Zuhri Zaini.
Tahun lalu, di awal Pandemi Covid 19 merebak, Haul dan Harlah ke-71 Ponpes Nurul Jadid digelar internal pesantren. Tak ada pihak luar yang diundang.
Rangkaian acara Haul dan Harlah ke-72 dimulai Sabtu (13/3/2021) pagi dengan acara Rapat Wali Santri. Minggu pagi, dilanjutkan dengan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Minggu malam, dilanjutkan dengan pengajian umum. KH Marzuki Mustamar (Malang) dan Habib Jindan bin Novel (Banten) dijadwalkan mengisi ceramah.
Semua rangkaian acara Haul dan Harlah ke-72 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo itu, digelar secara luring dan daring atau virtual. [rojink]