SUARA PESANTREN | Solo–Pendakwah asal Solo, Jawa Tengah, Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, mengatakan, seorang santri yang sudah lulus dari pondok pesantren tak melulu harus jadi kiai ataupun pendakwah.
Menurut dia, para santri bisa meniti karir di bidang profesional, seperti menjadi dokter ataupun doktor. Profesionalisme di suatu bidang membuat dakwah lebih mudah diterima di tengah masyarakat luas.
Pendakwah asal Solo Jawa Tengah ini pun menjelaskan bahwa menjadi orang yang bermanfaat itu ditandai dengan mempunya ilmu untuk menyelamatkan diri, untuk menyelamatkan keluarga, dan selanjutnya untuk menyelamatkan orang lain.
Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi kemudian memberikan alasan mengapa seorang santri harus memiliki kriteria atau kapasitas tersebut. Terkadang, masyarakat lebih mau mendengarkan ucapan dari seorang dokter dibandingkan apa yang disampaikan oleh ustadz dan habib.
“Jadi, santri tidak harus jadi kiai, bisa juga menjadi dokter. Mohon maaf, dokter kalau memberikan ceramah itu bahkan lebih didengarkan ucapannya dibandingkan apa yang disampaikan ustadz ataupun habih. Kalau dokter, ada pasiennya sakit, kemudian dikasih tahu ‘shalat ya, nanti kamu bakalan sembuh’. Beda kalau datang ke selain dokter, pasti bakalan dibantah,” kata Habib Muhammad dalam tayangan Halal Bihalal dan Haul ke-29 KH Muhammad Bin Abu Amar, dikutip Rabu (17/5/2023).
Di sisi lain, Habib Muhammad juga menekankan kepada para santri tentang pentingnya mengaji. Dia mengaku selalu menekankan hal tersebut setiap kali mengisi ceramah. Dia ingin para santri gemar menuntut ilmu dengan cara mengaji kepada para ulama ataupun kiai.
“Saya kalau ceramah, terutama pas di desa-desa sering menyampaikan ‘Bapak-ibu, pengajian akbar itu bagus, namun jangan sampai lupa untuk tetap mengaji’. Kenapa? karena beribadah itu harus dengan ilmu, tidak bisa jika tanpa ilmu,” ujar Habib Muhammad.
Dia menegaskan, semua pekara dalam kehidupan manusia membutuhkan ilmu. Bahkan bukan hanya perkara akhirat, tapi perakra dunia pun membutuhkan ilmu. Maka itu, setiap muslim diwajibkan untuk terus belajar.
“Jangankan ibadah, nyetir pun ada ilmunya, makanya ada kurus setir mobil. Masak juga ada ilmu, makanya ada sekolah tata boga. Itu semuanya pakai ilmu,” ungkap Habib Muhammad.
Oleh karena itu, Habib Muhammad mengingatkan kepada para santri agar giat dalam mengaji. Itu karena santri memiliki amanat untuk menyebarkan ilmu yang telah didapat di pondok pesantren.
“Maka dari itu, kalian para santri-santri itu punya amanat. Kalian harus ngaji yang giat, kemudian harus mengajarkan ilmu yang telah didapat,” tutur Habib Muhammad. [roj]