SUARA PESANTREN | Jember–Bogasari meyakini usaha kuliner, khususnya makanan berbasis terigu merupakan peluang usaha potensial bagi masyarakat. Tak terkecuali pengurus pondok pesantren.
Vice President Marketing Bogasari wilayah Indonesia Timur, Yulius Ronadi menyampaikan Divisi Bogasari memberikan pelatihan kepada para pengurus dan santri ponpes se-Tapal Kuda dan Jember, Jawa Timur.
Di antaranya Ponpes Nurul Muta’allimin, Ponpes Miftahul Ulum Suren, Ponpes An-Nur H.A., Ponpes Nurul Qur’an, Ponpes Fatihul Ulum, Ponpes Nuris Salafiyah, Ponpes Ar-Rohmah, Ponpes Ash Shidiqqi, dan lainnya.
Selain itu, turut hadir sejumlah ulama, tokoh masyarakat, pengasuh hingga pimpinan ponpes. Di antaranya KH Mas Fu’ad (Pimpinan Ponpes Sidogiri), Prof. DR. KH Mujab (Ketum LKPP pusat), dan Dr. KH Moh. Hasib Chasbullah (Pembina LKPP), serta H. Aditya Cahyadi, Ketua Umum LKPP terpilih untuk periode 2024-2029.
Pelatihan pembuatan roti dilakukan bersamaan dengan pelantikan pengurus LKPP Lembaga Kemitraan Pondok Pesantren (LKPP) se-Tapal Kuda dan Jember, Jawa Timur selama 2 hari, yakni 1-2 Juli 2024.
Pelatihan yang diikuti 37 orang perwakilan dari ponpes di wilayah Tapal Kuda dan Jember ini digelar di Pondok Pesantren Ash Shidiqqi Jember. Alasannya, Pondok Pesantren Ash Shidiqqi Jember sudah memiliki usaha roti yang mandiri dan berkembang pesat.
“Konsep pelatihan dilakukan oleh dua baker BBC (Bogasari Bajing Center) adalah teori dan praktik,” ungkap Yulius Ronadi dalam siaran tertulis pada Selasa (9/7/2024).
“Tujuannya agar para perwakilan pengurus maupun santri punya pemahaman dasar yang kuat dan mampu mempraktikkannya saat kembali ke ponpes masing-masing, sehingga ponpes dapat mandiri,” bebernya.[]