SUARA PESANTREN | Surabaya–Bacawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri deklarasi Laskar AMIN di Surabaya, Kamis (9/11) malam. Cak Imin menyebut Laskar AMIN punya tujuan menggaet suara lebih masif di masyarakat pedesaan hingga lingkungan pesantren.
“Laskar Santri AMIN ini akan menjadi ujung tombak yang bergerak di pemilih-pemilih basis pedesaan, pesantren, dan masyarakat umum,” kata Cak Imin.
Laskar Santri diinisiasi oleh Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang yang juga Mantan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib.
Menurut Cak Imin, Laskar Santri AMIN akan menambah kekuatan dirinya dan Anies Baswedan untuk memenangkan Pilpres 2024. “Jadi, ini telah lahir Laskar Santri yang diinisiasi KH Abdussalam dan kiai-kiai muda, para gus, para kiai sepuh di seluruh Indonesia. Ini yang datang dari segala penjuru menjadi ujung tombak AMIN menggaet suara di bawah,” ucapnya.
Cak Imin juga mendapatkan mandat dari ulama-ulama yang ada di Komite Palestina sebagai tokoh yang menjembatani perdamaian. “Mandat ini diberikan kepada saya dari Komite Palestina untuk dibicarakan dengan tokoh nasional, supaya bisa menjembatani ketika semua mengalami kebuntuan. PBB buntu, organisasi kerja sama islam buntu,” ujarnya.
“Maka inisiasi masyarakat sipil ini, masyarakat pada umumnya bertemu tokoh-tokoh ulama di Palestina, bertemu tokoh-tokoh ulama dari berbagai kalangan untuk bisa menjadi jembatan perdamaian,” imbuh dia.
Cak Imin menyebut Komite Palestina dideklarasikan bertujuan menjembatani perdamaian di dunia khususnya apa yang terjadi di Palestina saat ini. “Jadi, dideklarasikannya Komite Palestina dengan tujuan seperti Komite Hijaz waktu zaman NU dilahirkan. Komite Palestina ini yang akan melakukan pembicaraan dan menjembatani kebutuhan perdamaian di Palestina,” jelasnya.
Dia menambahkan Komite Palestina juga fokus untuk mengawasi keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini ada di wilayah konflik Gaza. “Tentu harus diawasi supaya tidak ada yang tertinggal seperti kemarin ada kasus pendataan yang tidak tepat sehingga satu keluarga terputus. Hal itu harus dilakukan penanganan secara komprehensif agar WNI yang mau dievaluasi bisa segera terselamatkan,” tuturnya.
Pihaknya telah melakukan penggalangan dana, komunikasi dengan tokoh-tokoh besar. Apabila perlu diberangkatkan tim ke Palestina bantuan dari Komite Palestina bisa masuk. [roji]