PESANTREN | Grobogan– Senin, 6 Juli 2020 merupakan hari penting dan menjadi catatan sejarah berharga bagi Suraji. Putra asli kelahiran ‘desa terpencil’ di Grobogan, Jawa Tengah, itu berhasil meraih gelar tertinggi akademik ‘PhD’ (Doctor of Philosophy) dari Universiti Utara Malaysia (UUM).
Dalam Sidang Promosi Terbuka yang dilakukan secara virtual dan dihadapan para penguji yaitu Profesor Dato Nasrudin Mohammed PhD dari Universiti Teknologi MARA Malaysia, Prof. Mazlan Ismail PhD (UUM), Prof. Muhamad Ali Embi PhD (UUM), Prof. Zaheruddin Othman (UUM), Dr. Nor Sauylah Suhaimi (UUM) Suraji sukses mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Regional Expansion Bureaucracy Arrangement in Indonesia’ dengan nilai ‘Memuaskan’.
“Alhamdulillah, akhirnya saya bisa meraih gelar PhD yang cukup lama saya perjuangkan. Ini merupakan anugerah dan berkah Allah,” ujar Suraji ditemui usai mengikuti Ujian Promosi Terbuka PhD secara virtual, seperti dipublish KRjogja, Senin (6/7).
Pria kelahiran 9 Oktober 1976 dari pasangan Haji Munawir (almarhum) dengan Hajah Munawaroh di Desa Curug Tegowanu Grobogan, mengaku banyak suka duka dalam menjalani perjuangan untuk menempuh gelar S3. Sebelum kuliah di Malaysia, sejak 2007-2016 Suraji pernah mengikuti Program Doktor di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran, Universitas Pasundan dan Institut Teknologi Bandung.
Kemudian tahun 2017 Suraji hijrah ke negeri Jiran untuk mengambil program PhD di Universiti Utara Malaysia dan akhirnya diraihnya gelar PhD yang merupakan ‘hadiah’ kebahagian bukan saja untuk dirinya, namun juga keluarga dan orangtuanya. Sebab sebagai seorang yang berasal dari desa yang berjarak 48 kilometer dari Kota Grobogan mampu meraih prestasi dan prestise yang membanggakan.
Suraji merupakan sosok yang terlihat enerjik, ulet, dan pantang menyerah. Sejak kecil ia terbiasa dalam mengenyam pendidikan. Anak keempat dari lima bersaudara ini tumbuh di tengah keterbatasan fasilitas layaknya orang kampung. Pagi dan sore Suraji kecil lebih banyak melewati kehidupan dengan belajar. Pagi ia mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar Curug dan sorenya dilanjutkan belajar di Madrasah Diniyyah. Di luar kegiatan belajar, Suraji rutin membantu neneknya (Manisah) memenuhi kebutuhan air bersih. “Saya harus membawa air bersih yang jaraknya 500 meter dari rumah. Pekerjaan menimba air di sumur sudah pekerjaan rutin,” tutur Suraji.
Sejak umur 10 tahun dan masih duduk di sekolah dasar, Suraji sudah pisah dengan orangtuanya, karena kedua orangtuanya merantau ke Lampung Barat sehingga Suraji tinggal bersama neneknya. Setelah neneknya meninggal Suraji tinggal bersama kakaknya pertamanya (Sitimiyanti). Namun demikian masalah tersebut tidak menyurutkan dirinya untuk tetap menuntut ilmu.
Setelah menyelesaikan sekolah dasarnya di Desa Curug Tegowanu Grobogan, ia kemudian melanjutkan pendidikan pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 1 Mranggen Demak, Jawa Tengah, selama 3 tahun. Di sini lah jiwa santrinya digembleng. Kesantriannya semakin kental setelah pada tahun 1986 ia lulus dari MTs Futuhiyyah 1, kemudian hijrah ke Jawa Timur melanjutkan ke Pondok Pesantren Darussalam Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur.
Pada tahun 1992, Suraji hijrah ke Kota Pelajar Yogyakarta, guna melanjutkan studi Madrasah Aliyah. Keinginannya untuk melanjutkan pendidikan formal dan pesantren yang berbasis Alquran, maka ia memilih studi di Pesantren Sunan Pandanaran Sleman sampai lulus.
Selama 9 tahun nyantri, Suraji mendapat banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga. Tak sia-sia menjadi santri lantaran ia dapat membaca Alquran dengan fasih, membaca kitab kuning klasik, dapat berbahasa Arab, bahasa Inggris, berpidato dan menguasai ilmu-ilmu agama. Tiga pesantren tempat Suraji Nyantri adalah pesantren Salaf-formal, Modern dan Tahfidzul Quran.
Selepas tamat madrasah aliyah di Sunan Pandanaran, dengan semangat menimba ilmu dan prinsip ‘hidup adalah keyakinan dan perjuangan’ Suraji melanjutkan studi S-1 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. Tiga tahun kemudian, Suraji melanjutkan pendidikan S-2 di UGM Jurusan Magister Administrasi Publik dan lulus tahun 2006.
Dalam perjalanan hidupnya, ia dipercaya menjadi Staf Ahli Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia pada 2004-2019, Penyelenggara Pemilu Kecamatan, menjadi Tim Seleksi (Timsel) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Yogyakarta, Timsel Bawaslu Jawa Timur, hingga pendampingan di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat kerja sama PB Migas-PSKK UGM.
Pernah Aktif di Kepengurusan Sekolah Al Azhar Yogyakarta Bidang Mutu & Pengembangan, menjabat Direktur Eksekutif Matapena Institute, dan juga aktif dalam organisasi seperti aktivis anti korupsi, Forum Wacana Indonesia, Pergerakan Indonesia, KAHMI Pusat Jakarta, menjadi peserta Sekolah Kepemimpinan Nasional ICMI Pusat Jakarta, Sekjen Perkumpulan SAC Internasional, Pengurus Mahasiswa Pasca PPI UUM. Selain itu menjadi Pembina Persatuan Masyarakat Utara Malaysia, hingga menjadi konsultan politik Pilkada 2015, 2017, pemilu 2014 dan 2019.
Dalam dunia akademik tercatat pernah menjadi Dekan di FISIPOL Universitas Proklamasi 45 Jogjakarta (ajakan Cendekiawan Terkemuka Prof Dawam Rahardjo) selama 1 priode 2013-2015, mengajar di beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pesantren Mathaliul Falah Pati yang didirikan oleh Dr KH Sahal Mahfudh (Ketua Umum MUI dan Rois Aam Syuriah PBNU).
Selain itu Universitas Widya Mataram, UII, STPN, UIN, juga pernah mengajar di beberapa kampus di Jakarta seperti Universitas Nasional, Universitas Bakrie, dan diangkat menjadi Ketua Program Studi Administrasi Publik Sekolah Tinggi Aadministrasi dan Manajemen Indonesia Jakarta, Menjadi Anggota Dewan Pembina Universitas Binawan Jakarta, dan saat ini menjadi dosen tetap di Pasca Sarjana Program Magister Administrasi Publik Universitas Hangtuah Angkatan Laut Surabaya. Sejak Oktober 2019 Suraji diangkat menjadi Tenaga Ahli Komisi X DPR RI.
Di dalam dunia penelitian beberapa yang telah dilakukan Suraji di antaranya penelitian tentang Perbandingan Pemekaran Daerah di Indonesia-Malaysia (2020), Pengagihan Birokrasi Pemekaran Daerah di Indonesia (Tesis, 2020), Konflik Kepentingan dalam Penempatan Sumberdaya Aparatur Daerah Pemekaran (Disertasi 2016), Proses Politik Kebijakan Lingkungan Hidup di DPR RI Jakarta (Tesis,2006).
Selama kuliah di Malaysia, Suraji mendapat hibah penelitian dari Universiti Utara Malaysia dan diminta menjadi asisten riset Supervisor untuk melakukan penelitian bersama, dan mengikuti konferensi internasional di beberapa negara seperti Rusia, Malaysia, Filipina dan Thailand dan beberapa daerah di Indonersia seperti Makasar, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Jember dan Padang. Dalam publikasi jurnal telah mempublikasikan 13 papers yaitu 6 papers di Jurnal Scopus di antaranya: (1) International Journal of Innovation, Creativity and Change.
www.ijicc.net Volume 7, Issue 5, 2019. (2) Utop?y Praxis Latinoamericana, ISSN: 1315-5216/ISSN-e: 2477-9555 Universidad del Zulia-Venezuela Venezuela, 2020. (3) DLSU Business and Economics Review, 0116-7111, 2020. (4) International Journal of Supply Chain Management, 2050-7399, 2020. (5) International Journal of Advance Science and Technology, eISSN 2005-4238, 2020. (6) International Journal of Psy- chosocial Rehabilitation, Volume 23-Issue-4 ISSN: 1475-7192, 2019.
Sedangkan 7 papers di Jurnal Internasional terindeks. Menulis 7 buku dan menerjemahkan 5 buku akademik. Suraji juga saat ini menjadi Editor-in-chief Journal of American Academic Research. [fath/Krjogja.com]