SUAR APESANTREN | Jakarta–Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK), Prof. Amany Lubis, mengungkapkan bahwa program pesantren lansia merupakan salah satu inisiatif unggulan yang berkelanjutan dari MUI.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Amany dalam acara Rapat Konsinyering dan Tinjauan Konsep, Kurikulum, serta Sosialisasi Pesantren Lansia Birul Walidain yang berlangsung pada Rabu (7/8/2028).
“Kita mengadakan konsiyering dalam rangka menyempurnakan konsep pesantren lansia, ini menjadi program unggulan, dan ini akan berkelanjutan, dan ini akan terus berlanjut,” ujarnya.
Prof Amany menuturkan, program ini dilaksanakan untuk menghormati orang tua agar hidupnya tetap bermanfaat untuk masyarakat.
Prof Amany mengungkapkan, modernisasi dan tantangan saat ini menyebabkan semakin banyak orang tua yang telantar akibat kurangnya perhatian dan terjaga spiritualnya.
“Maka Pesantren Lansia Birul Walidain yang artinya berbakti kepada orang tua. Nama ini dipilih karena umum agar berbakti kepada orang tua dan semua bisa memahami secara optimistik,” sambungnya.
Prof Amany menjelaskan, pesantren lansia akan memperhatikan semua aspek, dari segi fisik, rohani, psikis dan sosial serta keagamaan dari lansia.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada tim kecil dan mitra dari rumah zakat. Tentu MUI secara serius bisa melaksanakan program ini. MUI Pusat harus jadi pelopor untuk MUI Provinsi,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak ada ruginya dalam melaksanakan program pesantren lansia. “Kami juga dalam hal ini sedang memberikan konsep ponpes lansia, dan kami ingin masukkan. Di masyarakat sudah dimasukkan konsep seperti ini, ada yang tiga hari, sepekan, ada juga yang tiga bulan, ada juga yang dipondokkan,” ungkapnya.[]