SUARA PESANTREN | Probolinggo–Sebanyak 158 mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Senin (29/04/25) di Aula 1 Pesantren.
Kedatangan mahasiswa di pesantren Nurul Jadid ini untuk menimba ilmu kebahahasaan. Kita tau bahwa pesantren ini terkenal berkait pengembangan bahasa asing mulai dari Arab, Inggris dan Mandarin. Hal ini disampaikan Dr. Mafruhin Wakil Dekan dan Bagian Keuangan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang saat memberikan sambutan.
“Saya berharap pesantren Nurul Jadid atau Uniiversitas Nurul Jadid dapat memberikan ilmu berkait dengan bahasa asing. Untuk belajar bahasa Mandarin tidak perlu ke cina tapi cukup ke Pesantren Nurul Jadid,” imbuhnya dilansir harianjatim.com.
Ia menambahkan, Universitas Nurul Jadid selalu memberikan informasi melalui medsos tentang peraihan juara yang diperoleh oleh mahasiswanya.
“Dengan banyaknya perolehan juara oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid mulai dari lomba debat, pidato dengan berbahasa asing (Mandarin) dengan itu kami tertarik untuk belajar di pesantren ini ” tegasnya.
Sekretaris Pesantren Nurul Jadid H. Tahiruddin mengungkapkan kegembiraannya atas kepercayaan UIN Walisongo Semarang kepada pesantren Nurul Jadid yang ingin bersilaturahim dan tukar pikiran.
“Semoga harapan dan keinginan dari Mahasiswa UIN Walisongo dapat di raih di pesantren ini,” tegasnya.
Selanjutnya, Tahir menyampaikan bahwa pesantren Nurul Jadid terus mengembangkan bahasa asing yang semula hanya bahasa arab dan inggris sekarang bertambah bahasa Mandarin dan Jepang.
“Saya dulu berada di asrama bahasa asing tempatnya di Lembaga Bahasa Arab. Semua santri di asrama itu berbahasa arab dan juga berbahasa inggris setiap hari dan malam,” ungkapnya.
Tahir berharap akan ada dialog antara mahasiswa dan civitas akademika dengan pengelola bahasa asing di pesantren Nurul Jadid ini.
“Berharap terjadi dialog antar mahasiswa UIN Walisongo Semarang dan pengelola bahasa di pondok ini,” harapnya.
Sebelum berakhir, acara berlanjut dengan dialog antar dosen dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang dengan dosen Universitas Nurul Jadid serta pengurus Lembaga Pengembangan Bahasa Asing Pondok Pesantren Nurul Jadid. []